
Blackberry berasumsi bahwa laporan Detwiler Fenton & Co. itu untuk memanipulasi harga saham. Lembaga jasa keuangan yang berbasis di Boston itu dalam laporannya mengatakan, banyak pengguna BlackBerry Z10 yang mengembalikan produk itu ke toko karena dinilai tidak intuitif.
Laporan tersebut mengakibatkan saham Blackberry turun 7,8 poin hari Jumat lalu (12/4/2013). Ini merupakan penurunan terburuk buat Blackberry dalam dua bulan terakhir.
BlackBerry dengan cepat menanggapi spekulasi. Perusahaan Kanada berpendapat, tingkat pengembalian BlackBerry Z10 di AS dan pasar global masih sejalan dengan harapan industri, dan setara dengan tingkat pengembalian ponsel pintar premium merek lain.
"Kami menyerukan pihak berwenang di Kanada dan AS untuk segera melakukan investigasi," kata Chief Legal Officer BlackBerry Steve Zipperstein, seperti dikutip dari Bloomberg.
"Setiap orang berhak atas pendapat mereka tentang manfaat dari produk yang bersaing di tengah industri ponsel pintar. Tetapi, ketika ada pernyataan palsu yang disengaja dengan tujuan memengaruhi pasar, ini telah menyalahi aturan."
Menurut BlackBerry, Detwiler Fenton & Co sejauh ini menolak berbagi laporan dan metode risetnya. Detwiler Fenton & Co akan memperlihatkan laporan secara resmi ke regulator Kanada dan AS dalam beberapa hari ke depan.
Sejumlah lembaga jasa keuangan atau pialang dalam beberapa pekan terakhir memang melaporkan lambatnya penjualan BlackBerry Z10 di AS. Namun, tak ada satu pun yang melaporkan soal data pengembalian produk ke toko.
Sumber : tekno.kompas.com
0 comments:
Posting Komentar